Kiat Sukses Menuju Ummat Bersatu
Inilah kiat sukses menuju ummat bersatu. Firman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujuraat: 10).
(QS. Al Hujuraat: 10).

Oleh: Arda Dinata
MIQRA INDONESIA – BERSATU berarti menjadi satu; berkumpul atau bergabung menjadi satu. Sehebat apapun kekuatan, bila tercerai berai, niscaya akan menjadi sangat lemah dan mudah diperdaya. Keadaan suatu kaum tergantung dirinya, bila mereka bodoh, maka akan mudah ditipu. Bila ia lemah, maka akan mudah ditindas. Bila kita tercerai berai, maka akan mudah dijajah.
Untuk itu, silakan renungkan sendiri nasib ummat Islam di negeri ini, yang katanya merupakan ummat Islam terbesar di dunia? Buktinya, kita bisa melihat dan merasakan sendiri keadaan ekonomi, sosial, budaya, politik, ternyata kita demikian lemah sehingga dikuasai oleh pihak yang tidak menyukai kita.
Bagai sebuah lidi yang kecil mungil, bila bergabung dan diikat kuat menjadi satu, niscaya akan bisa menyapu jalanan, bahkan air selokan sekalipun atau mungkin bisa juga dipakai memukul dan mengusir seekor anjing! Artinya, bila kita, yang lemah ini mau saja bertekad untuk bersatu-padu membangun kebersamaan, niscaya akan lahir kekuatan yang akan bermanfaat, tidak saja bagi kita sendiri tapi juga bagi bangsa ini. Dampaknya, bila lahir keadilan maka akan lahir pula kasih sayang dan kesejahteraan.
Firman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujuraat: 10).
Ukhuwah Islamiyah tumbuh dari akar akidah Islam. Dan akidah Islam ini akan menumbuhkan tunas-tunas persaudaraan Islam. Di antara upaya yang bisa mulai kita lakukan, demi suksesnya sebuah ukhuwah ini adalah sebagai berikut.
1. Komitmen membuat bangunan.
Begitu banyak bahan bangunan yang sangat lengkap di etalase toko (khusus) penjual bahan bangunan. Tapi, ia tidak dapat membentuk sebuah bangunan indah, tidak kokoh, padahal semuanya telah lengkap. Penyebabnya adalah karena memang tak ada komitmen untuk menjadi sebuah bangunan.