Upaya Kemenkes Untuk Atasi Pandemi COVID-19
Tercatat pada akhir Desember 2020 Indonesia baru berhasil mengidentifikasi sekitar 140 varian baru yang dilakukan selama 9 bulan di 16 laboratorium. Kini jumlah laboratorium dan kemampuan identifikasi varian baru di Indonesia telah berkembang pesat.
”Sekarang di Desember 2022 ini, kita sudah tumbuh dari 16 lab menjadi 41 lab, dengan 56 alat. Dan kita sudah berhasil meningkatkan secara drastis kapasitas sequencing kita yang tadinya cuma 140 dalam 9 bulan, menjadi di atas 5 ribu dalam waktu sebulan,” kata Menkes.
Inisiatif lain yang dilakukan oleh Kemenkes adalah menyiapkan kebutuhan oksigen di rumah sakit dan juga bagi masyarakat yang membutuhkan. Karena ketika terjadi lonjakan kasus varian Delta, sempat terjadi kelangkaan oksigen di masyarakat. Kemenkes menggandeng berbagai pihak untuk segera mengatasi kekurangan oksigen tersebut dengan mendatangkan oksigen dari luar negeri.
Kemenkes juga membuat terobosan dengan meluncurkan layanan telemedisin bagi pasien yang positif COVID-19. Saat itu, ujar Menkes, masyarakat yang melakukan tes COVID-19 bisa langsung tahu hasilnya dan otomatis masuk ke aplikasi PeduliLindungi dan akan diperbarui statusnya untuk kemudian terhubung dengan WhatsApp dan dikirimkan kepada orang yang positif agar dapat memanfaatkan layanan telemedisin.
Saat pelaksanaan layanan telemedisin ini Kemenkes bekerja sama dengan 17 penyedia layanan telemedisin dan tersedia di 12 kota-kota besar secara gratis. Total ada sekitar 1,6 juta pasien positif COVID-19 yang menerima pesan WhatsApp untuk melanjutkan konsultasi lewat telemedisin.
”Dalam jangka waktu satu tahun ada 500 ribuan orang yang membutuhkan obat-obatan bisa kita layani dengan telemedisin, langsung dikasih tele-resep dan dikirim obatnya,” sebut Menkes.
Inovasi lainnya yang dilakukan Kemenkes selama pandemi adalah dengan menghadirkan aplikasi PeduliLindungi ketika pandemi COVID-19 yang antara lain dimanfaatkan untuk tracing dan surveilans masyarakat ketika diketahui ada warga yang positif COVID-19.
Saat ini PeduliLindungi tercatat menjadi salah satu aplikasi kesehatan terbesar di dunia dan telah di download oleh sekitar 104 juta masyarakat Indonesia. Semoga informasi upaya kemenkes terkait pandemi Covid-19 bermanfaat dan salam sehat selalu. (Sumber: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI).