Tetap Sehat Bugar di Saat Puasa
Saat sahur dengan buah-buahan, susu kedelai yang berkalsium dan suplemen nutrisi esensial. Kemudian saat berbuka dengan makanan lengkap. Setelah tarawih bisa ditambahkan susu kedelai berkalsium dan buah. Saat menjelang tidur mengonsumsi suplemen nutrisi esensial.
Pasien Transplantasi ginjal.
Puasa dapat meningkatkan detoxifikasi (pembersihan racun) dan regenerasi sel. Pada pasein dengan transplantasi ginjal harus minum air lebih dua liter, yaitu untuk meringankan kerja ginjal dengan mengencerkan bahan toxin yang dibuang ke ginjal.
Dalam keadaan puasa pemasukan air sulit mencapai 8 gelas. Namun, usahakan minum 6 gelas. Selanjutnya, untuk meringankan beban ginjal dapat dilakukan dengan mengurangi makanan berpotein tinggi (cukup 100 mg per hari) dan sahur dengan buah-buahan.
Hindari daging (termasuk ayam) karena sulit dicerna dan meningkatkan pembusukan serta penyerapan toxin. Selain itu, hindari penggunaan zat aditif (micin, pengawet, pewarnaan) dan obat-obatan. Adapun untuk meningkatkan detoxifikasi dan menetralkan bau toxin di liver sebelum dibuang melalui ginjal serta membantu fungsi ginjal, maka diusahakan mengkonsumsi suplemen nutrisi esensial.
Penderita Diabetes dan Hipertensi
Pakar kesehatan dari Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ), Dr Pudji Rahardjo mengatakan, penderita diabetes atau hipertensi yang akan berpuasa harus memperhatikan bahwa penyakitnya itu tidak dalam keadaan berat. Sehingga penderita diabetes atau hipertensi ringan dapat menjalankan ibadah puasa, namun harus benar-benar memperhatikan kondisi kesehatannya.
Khusus pada penderita diabetes yang hanya mendapat obat diet, atau obat oral sekali sehari dapat berpuasa dengan mengubah makan obatnya pada waktu berbuka. Demikian pula bagi penderita diabetes dengan pemberian insulin sekali sehari dapat mencoba berpuasa. Namun, untuk penderita diabetes yang diberikan obat tiga kaali sehari atau lebih, tidak boleh berpuasa.
Sedangkan untuk penderita hipertensi yang hanya mendapat obat diet sekali sehari atau dua kali sehari diperkenankan berpuasa. Namun, bagi penderita yang pemberian obat sampai tiga kali sehari tidak diperkenankan berpuasa, karena kemungkinan tekanan daarah meningkat sewaktu puasa akan lebih besar.
Sementara itu, menurut Dr Hj Lathifah sati dari Klinik Informasi Diabetes RSIJ, selama menjalankan puasa, olahraga dapat dilakukan dengan memamui mengingat tahapan-tahapan dan harus diperhatikan terutama bagi penderita diabetes dan hipertensi. Yakni dengan melalui pemanasan, latihan inti, pendinginan dan peregangan. Dan dianjurkan selama berpuasa, olahraga tidak terlalu berat, dengan batas ringaan dan sedang, olahraga dekat dengan waktu berbuka, hindari di bawah terik matahari dan berhenti olahraga bila timbul hypoglikemia –keadaan dimana kadar gula darah sangat rendah, gula darah kurang dari 50 mg persen–. Keadaan demikian perlu pertolongan segera.
Akhirnya, untuk mencapai kondisi sehat dan bugar di saat puasa, maka kita harus memperhatikan dua hal.
Pertama, perhatikan gizi makanan anda (gizi seimbang).
Kedua, makanlah secara bertahap, dengan memperhatikan hal-hal sbb:
1. Makan sahur, sebaiknya tidak terlalu kenyang.
2. Saat berbuka, cukup dengan makanan ringan (misalnya secangkir the manis, kue, kolak, kurma).
3. Setelah maghrib, makanlah nasi dengan lauk pauk secukupnya disertai buah-buahan. Setelah tarawih, makanlah makanan ringan seperti kue dan segelas susu.
4. Bagi penderita maag, hindari makanan yang memproduksi asam lambung, minuman soda, kopi serta makanan yang terlalu pedas atau asam dan makanan yang mengandung gas.
5. Minumlah air putih, sebaiknya minimal 8 gelas sehari, untuk memenuhi kebutuhan air di tubuh kita.
6. Selamat mencoba dan semoga tetap sehat dan bugar di saat puasa. Amin.
Semoga informasi seputar tetap sehat bugar di saat puasa ini bermanfaat. Salam sehat selalu. Wallahu’alam.*** [Arda Dinata/berbagai sumber].